Mata Bekasi Indonesia || Cianjur – Sebuah video yang mengklaim adanya pendaki meninggal dunia di Gunung Gede Pangrango sempat menghebohkan jagat media sosial. Namun, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) dengan tegas membantah kabar tersebut. Melalui Humas TNGGP, Agus Deni, S.Si., fakta sebenarnya terungkap insiden tersebut adalah proses evakuasi seorang pendaki yang mengalami cedera keseleo. Sabtu (07/06/2025).
Agus Deni menegaskan bahwa video yang beredar itu tidak benar dan menyesatkan. Kejadian sebenarnya melibatkan pendaki bernama Puput yang mengalami musibah keseleo di kakinya saat dalam perjalanan mendaki. “Rombongan pendaki yang berjumlah empat orang, termasuk Puput, memulai pendakian melalui Jalur Gunung Putri pada tanggal 2 Juni 2025. Mereka berencana turun melalui Jalur Cibodas pada tanggal 3 Juni 2025,” jelas Agus Deni.
Kronologi bermula ketika Puput dan rombongannya melakukan pendakian. Di tengah perjalanan, Puput mengalami keseleo yang membuatnya kesulitan untuk berjalan. Meskipun demikian, ia dan rombongannya berhasil mencapai Pos Kandang Badak. Sayangnya, di pos tersebut kondisi Puput semakin memburuk, membuatnya tidak memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan. Dengan sigap, rekan-rekannya dibantu oleh pendaki lain yang kebetulan melintas memberikan pertolongan pertama dan mengevakuasi Puput hingga Pos Air Panas.
Namun,setelah beristirahat di Pos Air Panas, Puput justru mengalami gejala hipotermia, kemungkinan besar akibat suhu udara yang sangat dingin di pegunungan. Menyadari kondisi darurat ini, rekan-rekan Puput segera menghubungi basecamp tempat mereka menginap untuk meminta bantuan tim medis.
Tim evakuasi yang beranggotakan enam orang dengan cepat diterjunkan ke lokasi. Mereka tiba di Pos Air Panas pada pukul 03.15 WIB. “Mengingat kondisi Puput yang tidak memungkinkan untuk berjalan dan ditambah lagi dengan gejala hipotermia, tim evakuasi memutuskan untuk menggunakan tandu darurat untuk mengevakuasinya turun gunung,” terang Agus Deni, menggambarkan upaya keras tim penyelamat.
Pihak TNGGP sangat menyayangkan penyebaran informasi hoax yang berpotensi menimbulkan keresahan di masyarakat. Agus Deni mengimbau seluruh pendaki dan masyarakat luas untuk selalu memverifikasi kebenaran informasi sebelum menyebarkannya.
“Kami juga mengimbau kepada seluruh pendaki untuk selalu mempersiapkan diri dengan matang sebelum melakukan pendakian, baik dari segi fisik, mental, maupun perlengkapan. Utamakan keselamatan diri sendiri dan selalu peduli terhadap lingkungan sekitar,” pesan Agus Deni.
Dengan klarifikasi ini, TNGGP berharap masyarakat dapat memahami duduk perkara yang sebenarnya dan tidak lagi termakan oleh informasi yang tidak benar. TNGGP juga berkomitmen untuk terus memberikan informasi yang akurat dan terpercaya kepada masyarakat terkait dengan aktivitas dan kondisi di kawasan Gunung Gede Pangrango.
Semoga informasi ini membantu meluruskan kesalahpahaman yang beredar.